A. Pendidikan Karakter
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang dibuat. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Pendidikan karakter bisa dilakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Berikut 18 indikator pendidikan karakter bangsa sebagai bahan untuk menerapkan pendidikan karakter bangsa:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas


2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
a. Indikator sekolah





b. Indikator kelas




3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
a. Indikator sekolah


b. Indikator kelas



4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
a. Indikator sekolah





b. Indikator kelas


5. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas




6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
a. Indikator sekolah

b. Indikator kelas


7. Mandiri
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
a. Indikator sekolah

b. Indikator kelas

8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas




9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
a. Indikator sekolah


b. Indikator sekolah



10. Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
a. Indikator sekolah





b. Indikator kelas


11. Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas


12. Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
a. Indikator sekolah


b. Indikator kelas



13. Bersahabat/ komuniktif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
a. Indikator sekolah




b. Indikator kelas




14. Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
a. Indikator sekolah




b. Indikator kelas




15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas




16. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
a. Indikator sekolah











b. Indikator kelas




17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
a. Indikator sekolah



b. Indikator kelas



18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
a. Indikator sekolah




b. Indikator kelas



18 nilai yang dikembangkan oleh pendidikan karakter dapat dikelompokan ke dalam:
1. Honesty
a. Religius
b. Jujur
c. Tanggung jawab
2. Responsibility
a. Disiplin
b. Kerja keras
c. Kreatif
d. Mandiri
e. Rasa ingin tahu
f. Semangat kebangsaan
g. Cinta tanah air
h. Cinta damai
i. Gemar membaca
j. Peduli lingkungan
k. Peduli sosial
3. Respect
a. Menghargai prestasi
b. Demokrasi
c. bersahabat
B. 9 pilar pendidikan karakter

Dari gambar tersebut jelas bahwa pendidikan karakter meliputi 9 (sembilan) pilar yang saling kait-mengait, yaitu:
1. Responsibility (tanggung jawab);
2. Respect (rasa hormat);
3. Fairness (keadilan);
4. Courage (keberanian);
5. Honesty (kejujuran);
6. Citizenship (kewarganegaraan);
7. Self-discipline (disiplin diri);
8. Caring (peduli), dan
9. Perseverance (ketekunan).
Prof. Suyanto, PhD juga menyebutkan sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal manusia, yang kelihatan sedikit berbeda dengan sembilan pilar yang telah disebutkan di atas. Sembilan pilar karakter itu adalah:
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya;
2. Kemandirian dan tanggungjawab;
3. Kejujuran/amanah,
4. Hormat dan santun;
5. Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong-royong/kerjasama;
6. Percaya diri dan pekerja keras;
7. Kepemimpinan dan keadilan;
8. Baik dan rendah hati, dan;
9. Toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
C. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

Ruang Lingkup Pendidikan Karakter (Puskur, 2011: 4) Pendidikan karakter meliputi dua aspek yang dimiliki manusia, yaitu aspek ke dalam dan aspek ke luar. Aspek ke dalam atau aspek potensi meliputi aspek kognitif (olah pikir), afektif (olah hati), dan psikomotor (olah raga). Aspek ke luar yaitu aspek manusia dalam konteks sosiokultur dalam interaksinya dengan orang lain yang meliputi interaksi dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Masing-masing aspek memiliki ruang yang berisi nilai-nilai pendidikan karakter. Penjelasan ruang lingkup pendidikan karakter terdapat pada bagan di atas.
D. Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang dapat melibatkan beberapa kajian dalam satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran, atau antar dan inter mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak. Menurut Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Alasan diperlukannya pembelajaran terpadu karena peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung. seperti yang dikemukakan oleh Piaget bahwa perkembangan intelektual anak meliputi tahapan:
a. Sensori-motor
b. Pra operasional
c. Operasional konkrit
d. Operasi formal
Anak-anak usia dini (2-8 tahun) berada pada tahapan pra operasional dan operasional konkrit, sehingga apabila kita merujuk pada teori ini, dalam praktik pembelajaran di kelas hendaknya guru memperhatikan ciri-ciri perkembangan anak pada tahapan ini. Secara khusus pula para ahli psikologi pendidikan anak mengemukakan bahwa perkembangan anak usia dini bersifat holistik; perkembangan anak bersifat terpadu, di mana aspek perkembangan yang satu terkait erat dan mempengaruhi aspek perkembangan yang lainnya. Perkembangan fisik tidak bisa dipisahkan dari perkembangan mental, sosial, dan emosional ataupun sebaliknya, dan perkembangan itu akan terpadu dengan pengalaman, kehidupan, dan lingkungannya.
Menurut para pakar pendidikan pembelajaran terpadu sangat tepat diterapkan pada sekolah dasar, karena pada jenjang pendidikan dasar siswa memahami dan menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilahan dan pemisahan yang artificial. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek bahan ajar dan aspek kegiatan belajar mengajar. Namun pembelajaran terpadu tidak hanya cocok untuk peserta didik usia dini, namun bisa juga digunakan untuk peserta didik pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA, karena pada hakikatnya model pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud: 1996:3).
Beberapa alasan pembelajaran terpadu cocok digunakan di tingkat SD sebagai berikut: Pendidikan di SD harus memperhatikan perkembangan intelektual anak. Sesuai dengan taraf perkembangannya, anak SD melihat dunia sekitarnya secara menyeluruh, mereka belum dapat memisah-misahkan bahan kajian yang satu dengan yang lain. Di samping memperhatikan perkembangan intelektual anak, guru juga haru mengurangi dampak dari fenomena ini di antaranya anak tidak mampu melihat dan memecahkan masalah dari berbagai sisi, karena ia terbiasa berfikir secara fragmentasi, anak dikhawatirkan tidak memiliki cakrawala pandang yang luas dan integratif. Cakrawala pandang yang luas diperlukan dalam memecahkan permasalahan yang akan mereka hadapi nanti di masyarakat. Jadi merupakan bekal hidup yang sehat dalam memandang manusia secara utuh.
DAFTAR PUSTAKA
______. 2011. 18 Indikator Pendidikan Karakter Bangsa. [Online]. Tersedia: http://miyappiringintumpang.blogspot.com/2011/12/18-indikator-pendidikan-karakter-bangsa.html 10/02/2012 10.30 WIB
______. 2011. 18 Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah.[Online]. Tersedia: http://www.facebook.com/notes/teach-for-indonesia/18-nilai-pendidikan-karakter-di-sekolah/127089700706053?ref=nf 10/02/2012 10.00 WIB
Kasim, Meilani. 2011. Makalah Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://meilanikasim.wordpress.com/2011/04/20/makalah-pembelajaran-terpadu/ 11/02/2012 09.20 WIB
Suherman, Dedi. 2011. Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2011/04/22/pembelajaran-terpadu/ 12/02/2012 11.30 WIB
Suparlan.2010. pendidikan Karakter dan Kecerdasan.[Online]. Tersedia: http://www.suparlan.com/pages/posts/pendidikan-karakter-dan-kecerdasan-288.php 12/02/2012 12.30 WIB
Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia: http://mandikdasmen. kemdiknas.go.id/web/pages/urgensi.html 10/02/2012 13.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar